Pulau Lombok dikenal akan kekayaan alamnya yang luar biasa—mulai dari pantai eksotis hingga pegunungan menjulang. Namun, di balik kemegahan itu, ada satu keindahan tersembunyi yang tak kalah memesona: Pohon Purba Lombok Timur. Pohon-pohon raksasa yang telah hidup ratusan tahun ini menjadi saksi bisu sejarah alam, budaya, dan kehidupan masyarakat lokal.
Lombok Timur, sebagai wilayah dengan kekayaan hutan dan adat yang kuat, menyimpan banyak pohon purba yang tidak hanya menakjubkan secara visual, tetapi juga sarat nilai spiritual dan edukatif. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keindahan dan keunikan pohon purba yang menjadi permata hijau di Lombok Timur.
Pohon purba merujuk pada pohon-pohon yang telah tumbuh selama ratusan hingga ribuan tahun dan masih berdiri kokoh hingga kini. Di Lombok Timur, jenis pohon purba yang umum dijumpai antara lain pohon bunut, beringin, dan kelicung, yang hidup di kawasan hutan lindung, lereng pegunungan, dan bahkan dekat dengan permukiman adat.
Beberapa pohon bahkan dipercaya telah ada sebelum nenek moyang masyarakat sekarang, menjadikannya simbol keabadian, kebijaksanaan, dan kekuatan alam.
Pohon-pohon purba dapat ditemukan di berbagai titik di Lombok Timur, seperti:
Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur – terkenal akan pohon beringin tua yang besar dan rindang.
Kawasan Hutan Lemor – lokasi wisata alam dengan mata air dan pohon-pohon tua yang tumbuh alami.
Desa Tete Batu dan Tetebatu Selatan – berada di kaki Gunung Rinjani, banyak ditemukan pohon berusia ratusan tahun.
Desa Sembalun Bumbung dan Sajang – kawasan berhutan dengan banyak pohon purba yang masih lestari.
Lokasi-lokasi ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata alam, tapi juga sumber edukasi dan spiritualitas masyarakat lokal.
Pohon-pohon purba di Lombok Timur memiliki diameter batang mencapai 2–4 meter, dan tinggi hingga 30–40 meter. Akarnya mencuat dari tanah dan seringkali menggantung dari cabang seperti tirai, memberikan kesan magis saat dipandang.
Beberapa pohon membentuk lorong alami di tengah hutan, menciptakan suasana sejuk dan tenang. Banyak pengunjung menyebut sensasi berjalan di bawahnya seperti masuk ke dunia fantasi.
Karena terletak di kawasan pegunungan dan hutan, lingkungan sekitar pohon purba sangat sejuk dan asri. Udara bersih, suara burung dan gemercik air menjadi soundtrack alami yang menyertai perjalanan Anda.
Tempat ini sangat cocok untuk healing, meditasi, atau sekadar melarikan diri dari hiruk pikuk kota.
Pohon purba sering kali menjadi latar favorit untuk fotografi alam, pre-wedding, hingga konten sosial media. Tekstur batangnya yang unik, ranting menjuntai, serta cahaya matahari yang menembus sela daun menciptakan efek dramatis yang tak bisa didapat di tempat lain.
Di banyak desa di Lombok Timur, pohon-pohon tua ini dianggap keramat atau dihuni oleh roh leluhur. Masyarakat meyakini bahwa pohon tersebut menjadi tempat tinggal makhluk halus penjaga desa.
Oleh karena itu, beberapa pohon purba dipagari dan diberi sesajen atau tanda tertentu, sebagai bentuk penghormatan. Upacara adat seperti “ngurisang” atau “bersih desa” kerap dilakukan di bawah pohon purba.
Pohon purba dianggap sebagai simbol kehidupan. Akar yang kuat mencerminkan akar budaya dan kearifan lokal, sementara cabangnya yang menjulang tinggi menggambarkan cita-cita dan harapan.
Banyak sekolah dan komunitas lingkungan menggunakan pohon purba sebagai media untuk mengajarkan pentingnya menjaga alam dan menghormati sejarah.
Sebagian besar pohon purba berada di area yang cocok untuk trekking ringan hingga sedang. Anda bisa menyusuri jalan setapak di hutan sambil mempelajari flora dan fauna sekitar, serta mendengar cerita rakyat tentang pohon tersebut dari pemandu lokal.
Suasana damai yang ditawarkan membuat banyak pengunjung datang untuk meditasi, yoga, atau sekadar menenangkan pikiran. Duduk di bawah pohon purba sambil merasakan angin pegunungan adalah terapi alami yang menyegarkan jiwa.
Musim terbaik untuk menjelajahi pohon purba di Lombok Timur adalah musim kemarau (April–Oktober). Saat musim ini, jalur trekking kering, cuaca cerah, dan pemandangan hutan sangat hijau dan segar.
Disarankan datang di pagi hari untuk menghindari panas dan merasakan suasana hutan yang paling murni.
Gunakan alas kaki trekking atau anti licin
Bawa air minum dan bekal secukupnya
Hormati aturan lokal, jangan memetik tanaman atau merusak pohon
Tidak membuat kebisingan atau tindakan yang dianggap tidak sopan
Gunakan jasa pemandu lokal untuk pengalaman yang lebih bermakna
Pohon purba adalah warisan ekologis dan budaya yang tak tergantikan. Pemerintah daerah dan komunitas lokal mulai aktif melakukan konservasi pohon-pohon ini melalui:
Penetapan kawasan lindung
Pembuatan jalur wisata edukatif
Kampanye penanaman kembali (reboisasi)
Edukasi kepada anak muda mengenai pentingnya pohon tua dalam ekosistem
Keterlibatan masyarakat lokal menjadi kunci dalam menjaga keberlangsungan pohon purba di Lombok Timur.
Dengan menggabungkan keindahan alam, nilai sejarah, serta filosofi budaya, pohon purba Lombok Timur berpotensi besar menjadi destinasi wisata unggulan. Tidak hanya sebagai objek foto, tetapi juga sebagai pusat edukasi, konservasi, dan spiritualitas.
Jika dikelola dengan bijak, pohon purba bisa menarik wisatawan pencinta alam dan budaya, sekaligus mendorong ekonomi masyarakat lokal secara berkelanjutan.
Pohon purba di Lombok Timur bukan sekadar pepohonan tua. Mereka adalah penjaga cerita masa lalu, simbol keseimbangan, dan pengingat tentang pentingnya harmoni antara manusia dan alam. Dengan tinggi menjulang dan akar mencengkeram bumi, pohon-pohon ini menyampaikan pesan diam yang kuat: bahwa kehidupan yang lestari dimulai dari rasa hormat terhadap alam.
Jika kamu mencari pengalaman yang berbeda—lebih dalam, lebih tenang, dan lebih bermakna—berkunjunglah ke Pohon Purba Lombok Timur. Rasakan keheningan yang berbicara, dan biarkan alam yang mengajarkanmu arti keteguhan dan kebijaksanaan.