Lombok, sebuah pulau yang tak hanya memanjakan mata dengan keindahan alamnya, tetapi juga memanjakan lidah dengan kekayaan kulinernya. Jika Bali punya sate lilit, maka Lombok punya Sate Rembiga—kuliner berbahan dasar daging sapi yang kaya akan cita rasa, penuh bumbu rempah, dan tentu saja, menggugah selera dengan rasa pedas yang nendang!
Berasal dari Kelurahan Rembiga, Kota Mataram, sate ini telah lama menjadi ikon kuliner Lombok yang diburu wisatawan lokal hingga mancanegara. Tekstur dagingnya empuk, rasanya pedas-gurih, dan aromanya menggoda. Sate Rembiga bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang warisan budaya dan tradisi kuliner masyarakat Sasak yang kuat dan berani dalam menyajikan rasa.
Sate Rembiga sudah dikenal sejak puluhan tahun lalu. Berasal dari daerah Rembiga, sebuah kawasan di Mataram, sate ini pertama kali diperkenalkan oleh masyarakat lokal sebagai cara mengolah daging sapi agar awet, enak, dan bisa dinikmati kapan saja. Sebelum dikenal secara luas, Sate Rembiga lebih banyak disajikan dalam acara keluarga dan tradisi masyarakat setempat.
Sekitar tahun 1988, sate ini mulai dipopulerkan oleh seorang perempuan bernama Hj. Sinnaseh, pemilik warung Sate Rembiga yang kini sangat legendaris. Dari sana, Sate Rembiga terus berkembang hingga dikenal luas ke seluruh Indonesia, bahkan luar negeri.
Apa yang membuat Sate Rembiga begitu spesial? Berikut beberapa ciri khas utamanya:
Daging sapi pilihan, biasanya has dalam yang empuk dan minim lemak.
Tanpa bumbu siram, seperti kacang atau kecap. Semua rasa sudah meresap di daging.
Dominan rasa pedas dan gurih, dengan sentuhan manis dari gula aren.
Daging empuk dan juicy, hasil marinasi dan pembakaran yang pas.
Aroma asap dari pembakaran arang yang khas dan menggoda.
Sate Rembiga terkenal bukan karena banyak bahan, tapi karena teknik pengolahan yang pas. Inilah komposisi bumbu utamanya:
10–15 cabai rawit merah
6 siung bawang merah
4 siung bawang putih
½ sdt terasi
1 sdm gula aren
Garam secukupnya
Minyak goreng (opsional)
Bumbu ini dihaluskan, lalu digunakan untuk merendam potongan daging selama 3–5 jam agar bumbu benar-benar meresap ke dalam serat daging.
Sate Rembiga biasanya disajikan dengan:
Lontong atau nasi putih
Plecing kangkung (sayur khas Lombok dengan sambal tomat dan terasi)
Kerupuk atau emping
Terkadang juga telur rebus atau tahu goreng sebagai tambahan
Sate ini bisa disantap kapan saja: pagi, siang, malam. Porsi secukupnya, tapi rasa luar biasa.
Kalau kamu ke Lombok, ada beberapa tempat yang wajib kamu kunjungi:
Pelopor sekaligus warung paling terkenal. Sate di sini punya rasa autentik dan pedas yang mantap.
Sate dengan bumbu yang lebih meresap dan pedasnya bikin nagih. Lokasinya masih di sekitaran Rembiga.
Rasa lebih ringan, cocok buat pemula atau wisatawan yang tidak terlalu kuat pedas.
Kini Sate Rembiga juga dijual dalam versi frozen di beberapa toko oleh-oleh, cocok buat kamu yang ingin membawanya pulang ke luar daerah.
500 gram daging sapi
15 cabai rawit merah
6 siung bawang merah
4 siung bawang putih
1 sdt terasi
1 sdm gula aren
Garam secukupnya
Minyak goreng
Tusuk sate secukupnya
Haluskan semua bumbu.
Rendam potongan daging dalam bumbu minimal 4 jam.
Tusuk daging ke tusuk sate.
Bakar di atas bara api hingga matang.
Sajikan dengan lontong dan plecing kangkung.
Tips: saat membakar, olesi sedikit minyak agar sate tetap juicy dan tidak kering.
Sate Rembiga kini menjadi daya tarik wisata kuliner Lombok. Ia kerap disajikan dalam festival makanan, kegiatan promosi daerah, dan menjadi bagian dari paket wisata kuliner. Para turis asing pun menggemarinya karena sensasi pedas-rempahnya yang unik dan tidak biasa.
Di sisi lain, kuliner ini juga membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat lokal. Banyak ibu rumah tangga yang membuka usaha sate rumahan, sementara pemerintah daerah juga mendorong pengemasan produk dalam bentuk beku dan siap saji agar bisa dikirim ke luar kota.
Kalau kamu pencinta kuliner Nusantara, atau sekadar penikmat makanan pedas, Sate Rembiga adalah menu wajib coba karena:
Pedasnya menggigit tapi nikmat
Dagingnya empuk, bumbunya nendang
Tidak pakai bumbu tambahan—semua rasa alami dari marinasi
Cocok dijadikan usaha kuliner
Mudah dibuat, mudah dijual
Sate Rembiga adalah wujud kecintaan masyarakat Sasak pada cita rasa yang kuat dan autentik. Dibalik tiap tusuk sate, ada cerita panjang tentang tradisi, kerja keras, dan kebanggaan pada budaya sendiri.
Ia bukan sekadar makanan. Ia adalah identitas, sejarah, dan simbol kekuatan rasa dari tanah Lombok. Jadi, kalau kamu ke Lombok dan belum mencoba Sate Rembiga, sama saja kamu belum merasakan seutuhnya rasa pulau ini.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo ke Lombok dan nikmati Sate Rembiga langsung dari tempat asalnya, atau coba buat sendiri di rumah. Siap-siap ketagihan!